Adalah suatu tempat wisata terbaru di Jogjakarta ( ada tulisannya tempat wisata lho ) dengan berbagai objek di daerah tersebut. Kawasan ini berada di wilayah yang dulu merupakan daerah rawan bencana merapi. " Dari daerah berbahaya, menjadi tempat wisata " menurut saya itu slogan untuk tempat ini. Karena dulu saat erupsi merapi, tempat ini masuk dalam radius berbahaya dari status awas gunung berapi. Dan tempat ini sudah memakan korban dan salah satunya adalah juru kunci merapi itu sendiri. Dengan tiket masuk seharga Rp. 5000/org dan tiket untuk mendaki hingga sampai ke rumah Alm.Mbah Marijan dengan didampingi oleh pemandu wisata di sana seharga Rp. 20.000, kawasan ini cukup berpotensi untuk menambah aset daerah. Sebenarnya daerah ini dulu juga merupakan daerah wisata dengan objek Kali Kuning, Mbebeng ( sebagai tempat berkemah ) dan juga wista Gunung Merapi itu sendiri. Namun ada yang berbeda untuk objek kali ini, yaitu kawasan yang telah diterjang awan panas ( wedus gembel ) yang meluluh rantah daerah ini. Cukup kaget saya setelah datang ke tempat ini, dulu yang terdapat banyak pepohonan tinggi dan rindang, sekarang benar-benar rata dengan tanah. Benar-benar kuasa Tuhan. Bahkan yang berkunjung ke tempat ini bukan hanya orang Jogja saja, tapi orang luar Jogja pun banyak yang datang ke tempat ini ( saya tau karna saya liat dari plat mobilnya...kekeke ).
Walau saat datang agak mendung, tapi cukuplah untuk dapetin foto ini, cuma ga kelihatan puncak gunungnya. hihiihhi.....benar-benar rata dengan tanah, sudah tidak ada kehidupan disini. hanya ada para relawan yang ada disini.
Ini merupakan kawasan wisata kali kuning sebelum diterjang awan panas ( wedus gembel ). wow...bener-bener masih hijau dan punya nuansa alam.
Dan ini setelah di terjang oleh awan panas ( wedus gembel ).....hohoho serem yak...nampak seperti di gurun yak, nggak ada nuasa hijaunya....
Ga' tau ini sepeda siapa, pokoknya sepeda ini masih ada di tempatnya dari saat awan panas menerjang daerah ini. Dan sepertinya sepeda ini memang sengaja dibiarkan saja berada disitu. ( biar jadi objek para fotografer x ya ).
Seorang nenek yang sedang mencari barang berharga yang mungkin masih tersisa di rumahnya yang sudah rata dengan tanah....jare simbah e lho....
Dan begitu yang dapat saya utarakan dari pengalaman saya setelah berkunjung di tempat itu. Walau saat datang masih deg degan kalo gunungnya kumat lagi, tp kalo sudah sampe di sana.....wow.....pengen kesana lagi. Cuma kok bayar e larang beud yak, hedeh pak mbok jangan larang-larang....kan saya orang Jogja juga to pak?.....healah....ya sudah lah, bagi yang belum ke tempat wisata tersebut, saya sarankan kalo dateng ke sana bagusnya berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 - 06.00, soalnya kalo datengnya kesiangan jalannya macet. dan mngkin di sana sudah banyak wisatawan yang berkunjung. ada satu lagi, kalo bisa dateng sampai di sana jam 5 pagi, mungkin bisa ga bayar tiket masuknya ( MUNGKIN LHO )...hehehe..
Wekekeke,, gunung e ra ketok po? hehehe..
BalasHapuslha iku delok dewe ae seko fotone...
BalasHapus